THE ROLE OF ISLAMIC GOVERNMENT IN BUMI MELAYU

PERAN PEMERINTAHAN ISLAM DI BUMI MELAYU

Authors

  • Muhammad Hanif STID Mohammad Natsir
  • Dian Dwi OkPutra STID Muhammad Natsir - Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.38214/jurnalbinaummatstidnatsir.v4i2.107

Keywords:

Melayu, Riau, Sejarah, Politik

Abstract

ABSTRAK

Melayu berasal dari kata Malaya dvipa dari kitab Hindu Purana yang berarti tanah yang dikelilingi air yang merujuk pada sebuah Kerajaan Melayu Kuno di Jambi pada abad ke-7. Malayu atau Melayu hingga kini terkadang diidentikkan dengan Riau dan sekitarnya. Masyarakat melayu pada umumya identik dengan Islam yang menjadi pondasi dari sumber adat istiadatnya. Oleh karena itu, adat istiadat orang Melayu Riau bersendikan syarak dan syarak bersendikan Kitabullah. Budaya melayu di Provinsi Riau tidak hanya meninggalkan sebuah momentum historis kultural saja, namun juga meninggalkan beragam perspektif antara lain seperti pemerintahan,pendidikan dan kebudayaan. Sebelum Indonesia merdeka dan Riau bergabung kedalamnya sebagai bagian dari wilayah teritorial, model pemerintahannya adalah monarki (kerajaan). Sistem pemerintahan kerajaan di Riau mengenal kontrak politik antara raja dengan rakyat. Berakhirnya pola sistem pemerintahan monarki ini ditandai dengan bergabungnya Kerajaan Melayu Riau kedalam bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia pasca kemerdekaan 17 Agustus 1945. Tulisan ini secara historis akan melihat bagaimana Islam sebagai jiwa kebudayaan Melayu terbentuk, berproses, dan bernegoisasi yang akhirnya membentuk suatu kebudayaan yang hadir di sejarah Nusantara ini. Bagaimana peran politik Islam sangat kental dalam mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat melayu. Pada bagian pertama melihat bagaimana sejarah Kemelayuan di Nusantara. Bagian kedua, secara kritis melihat sistem pemerintahan kerajaan melayu dan fase perubahan dari Hindu ke Islam

 

Published

2021-12-23