METODE KOMUNIKASI DA’WAH PERSUASIF BUYA MAS’OED ABIDIN DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI ISLAM TERHADAP MASYARAKAT TAILELEU-MENTAWAI

Authors

  • Mery Oktavia STID Mohammad Natsir
  • Ujang Habibi STID Mohammad Natsir

DOI:

https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v2i02.55

Keywords:

Metode Da’wah, Komunikasi Persuasif, Menanamkan Nilai-Nilai Islam, Masyarakat Mentawai

Abstract

Untuk Mengetahui Metode Komunikasi Da’wah Persuasif Buya Mas’oed Abidin dalam Menanamkan Nilai-Nilai Islam Terhadap Masyarakat Terdalam Taileleu, Mentawai. Metode Penelitian: Kualitatif. Hasil dan Kesimpulan Penelitian: Buya Mas’oed Abidin adalah termasuk diantara orang yang awal pertama-tama menyiarkan Islam di Mentawai atas tugas dari Bapak. Mohammad Natsir pada tahun 1974. Beliau telah mensyahadatkan lebih kurang 700-an orang Mentawai. Diantara metode yang beliau gunakan dalam da’wahnya terhadap masyarakat Mentawai adalah: Pertama: Metode komunikasi integrasi dalam langkah awalnya, yaitu dengan mempelajari adat-budaya Mentawai sebelum menda’wahi mereka, dengan mempelajari adat mereka beliau menempatkan dirinya seperti bagian dari mereka. Kedua,Metode asosiasi dalam da’wahnya dengan menda’wahi tokoh masyarakat. Ketiga, Metode ganjaran dalam da’wahnya dengan memberikan hadiah. Keempat, Metode ta’atan dalam da’wahnya dengan tutur katanya yang lemah lembut.Kelima,Buya menggunakan individual differences theory yaitu beliau menda’wahi masyarakat Mentawai diantaranya dengan tema-tema yang sesuai dengan kepentingan dan nilai-nilai mereka. Itulah yang beliau lakukan dengan menjadikan adat-budaya Mentawai sebagai sarana da’wah. Keenam, Buya menggunakan metode komunikasi nonverbal (nonverbal cammunication) dalam da’wahnya dengan qudwah hasanah. Ketujuh, Buya menggunakan metodeemotional appeal dalam da’wahnya menyekolahkan anak asli Mentawai dan memberikan hadiah kepada mad’unya.

Published

2020-06-25 — Updated on 2024-08-25

Versions